Pabrik Sepatu untuk Lempar Bush Banjir Order
Rabu, 24 Desember 2008 – 06:50 WIB
ISTANBUL – Aksi Muntadar al-Zaidi melempar sepatu terhadap Presiden Amerika Serikat, George W. Bush mendatangkan berkah bagi perusahaan sepatu Turki, Baydan Shoes. Mengaku sebagai perusahaan produsen sepatu yang dikenakan jurnalis asal Iraq itu, perusahaan tersebut kebanjiran order. Tak tanggung-tanggung, jumlah ordernya hingga saat ini mencapai puluhan ribu. Bogatekin menambahkan, jika seandainya sepatu itu pun mendarat di kepala Bush, dia tak akan mengalami cedera berat karena sepatu itu sangat enteng sehingga nyaman dikenakan. ’’Sebenarnya, itu bukan sepatu berat, jadi takakan melukainya,’’ katanya.
Permintaan tersebut datang dari berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Serikat dan Iraq. Tak ingin keteteran, perusahaan menambah 100 tenaga kerja ekstra untuk memenuhi permintaan. Untuk menggugah selera pasar, perusahaan pun mengganti nama sepatu dari Model 271 menjadi Sepatu Bush. Namun tak disebutkan berapa harga jual jenis sepatu fenomenal itu.
Apakah perusahaan tersebut benar-benar produsen sepatu yang dipakai Zaidi? Sulit membuktikannya. Pasalnya, barang bukti sudah dimusnahkan dan Zaidi tak bisa dikonfirmasi karena dia ditahan sejak insiden itu berlangsung Senin pekan lalu (15/12). ’’Kami lihat di video dan koran-koran. Kami sudah memproduksi sepatu ini selama sepuluh tahun, jadi sudah sangat tahu dan paham dimanapun sepatu itu berada,’’ kata Oner Bogatekin, pegawai bagian ekspor, Baydan Shoes kepada BBC kemarin (23/12).
Baca Juga:
ISTANBUL – Aksi Muntadar al-Zaidi melempar sepatu terhadap Presiden Amerika Serikat, George W. Bush mendatangkan berkah bagi perusahaan sepatu
BERITA TERKAIT
- Forum ILO: Serikat Buruh Indonesia Tekankan Pentingnya Kolaborasi di Era Digital
- Umumkan Darurat Militer, Presiden Korsel Langsung Ditinggal Para Penasihat
- Darurat Militer Gagal, Presiden Korsel Hadapi Pembalasan Oposisi
- Di Tengah Gempuran Rusia, 75 WNI Masih Bertahan di Ukraina
- Mulai Bulan Depan, Vape Jadi Barang Haram di Vietnam
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS