Pabrik SG Baru Diprotes

Alasan yang mereka ajukan untuk menentang pendirian pabrik baru tersebut antara lain proses produksi semen akan berdampak pada rusaknya jalur air bawah tanah yang selama ini dimanfaatkan oleh 50 persen dari 214.556 jiwa di Kecamatan Kayen, Tembakromo dan Sukolilo.
"Pabrik akan berdiri di atas lahan seluas 1.560 hektar. Ini membawa konsekuensi hilangnya lahan pertanian secara siqnifikan di Jawa Tengah yang selama ini dikenal sebagai salah satu kawasan lumbung padi di Indonesia," ujar Gunretno, selaku juru bicara Aliansi Masyarakat Jawa Tengah Tolak Pabrik Semen (Topan), di Jakarta, Kamis (6/11).
Selain itu, lanjutnya, alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi kawasan pertambangan dan pabrik semen akan merusak ekosistem karena produksi semen melalui pembakaran bahan bakunya, terutama batu kapur akan memproduksi gas karbon (CO2). Ini bertentangan dengan komitmen pengurangan emisi karbon (CO2) dunia internasional terkait perubahan iklim.
Dia juga menilai, proses pendirian pabrik semen itu tidak transparan sehingga terjadi perampasan hak-hak rakyat atas informasi. "Yang mengagetkan kita, pihak manajemen Semen Gresik mengeneralisir bahwa seluruh masyarakat setuju dengan pembangunan pabrik semen itu," tegas Gunretno.
JAKARTA - Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Jawa Tengah memprotes pendirian pabrik baru PT Semen
- Kemenag Percepat Sertifikasi Tanah Wakaf di Jateng, 53% Sudah Bersertifikat
- Tokoh Desa Adat Jatiluwih Protes Keberadaan Restoran di Lahan Sengketa
- Rakit Bom Mortil Bekas Peninggalan Perang Dunia ke II, Nelayan Tewas Mengenaskan
- Polres Tanjung Priok Bantu Keluarga Terlantar Kembali ke Depok
- Rumah Mewah dan Aset Gembong Narkoba Mak Gadi Disita Polres Inhu
- Polda Sumsel Kerahkan Bantuan ke Polres Lahat, Kejar Tahanan yang Kabur