Pabrik Toyota dan Holden Ditutup di Australia
Dua tahun setelah penutupan, kata Professor Andrew Beer dari Flinders University di Adelaide, para mantan pekerja itu mengalami kehidupan yang sulit.
Penelitiannya menunjukkan bahwa hanya sepertiga dari para pekerja tersebut yang bisa menemukan pekerjaan penuh waktu yang setara dengan pekerjaan sebelumnya.
Sisanya seperti tiga lagi tidak bekerja atau bekerja tidak penuh waktu, dan sisanya tidak bekerja sama sekali.
Pekerja yang dilatih kembali berpenghasilan lebih rendah
Namun sekarang sudah ada program khusus untuk melatih kembali para mantan pekerja dari dunia otomotif tersebut.
Delapan mantan pekerja dari pabrik Ford sekarang melakukan magang di proyek pemindahan pintu palang kereta di Rosanna.
Salah seorang diantaranya adalah Jason Eames, yang mengatakan setelah Ford tutup dia hanya bisa mendapatkan pekerjaan tidak tetap.
"Saya mulai bekerja menjadi tukang daput, dengan perusahaan yang memang khusus melakukan pencatan dapur." kata Eames.
"Saya melakukannya selama dua bulan, dan kemudian pindah mengendarai truk selama dua bulan."
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan