Pabrikan Minta Kejelasan Insentif Mobil Listrik
![Pabrikan Minta Kejelasan Insentif Mobil Listrik](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2017/08/30/ilustrasi-mobil-listrik-foto-miftakhul-fahamsyahjawa-posjpnn.jpeg)
jpnn.com, JAKARTA - Vice President Director of Marketing and Sales PT Nissan Motor Indonesia Davy J. Tuilan mengatakan, tantangan membawa mobil listrik ke Indonesia adalah infrastruktur dan perpajakan.
’’Pertama jelas tentang charging station. Quick charging station di Jepang itu kira-kira 30 menit. Ini kita belum ada,’’ ujar Davy, Senin (13/11).
Selain itu, pemerintah Indonesia belum merumuskan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), bea impor, dan registration fee.
’’Berkaca di Jepang, registration fee EV (mobil listrik) itu nol. Ini apresiasi kepada pabrikan yang membantu pemerintah mengurangi efek rumah kaca,’’ kata Davy.
Secara jangka pendek, Davy menuturkan bahwa kendaraan listrik, khususnya yang berbasis full emission vehicle (EV, masih butuh waktu untuk menemukan pasarnya.
’’Karena itu, kami ingin edukasi masyarakat Indonesia tentang nikmatnya mengendarai mobil listrik,’’ tutur Davy.
Kemarin, Nissan memamerkan produk kendaraan listrik, yakni Nissan Note e-Power.
Pabrikan asal Jepang tersebut mengklaim pihaknya siap menerjunkan produk LCEV-nya di Indonesia.
Davy J. Tuilan mengatakan, tantangan membawa mobil listrik ke Indonesia adalah infrastruktur dan perpajakan.
- Penuhi Kebutuhan Konsumen, MG Hadirkan Beragam Model SUV di IIMS 2025
- Siap-Siap, Suzuki Bakal Jual Mobil Listrik e VITARA di Indonesia
- Semua Mobil Listrik Bisa Pakai Charging Station Hyundai, Diklaim Lebih Hemat 47%
- Suzuki Beri Kejutan di IIMS 2025, Perkenalkan Mobil Listrik Pertama untuk Indonesia
- IIMS 2025, 2 Mobil Listrik Konsep yang Patut Ditunggu
- IIMS 2025, SIS Berencana Memasarkan Suzuki e-Vitara di Indonesia Pada 2026