Pabrikan Minta Kejelasan Insentif Mobil Listrik

Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia Eiichi Koito menjelaskan, teknologi e-Power masuk ke pasar mobil listrik sejak 2010 di Nissan Leaf.
’’Sejauh ini produk tersebut merupakan produk mobil listrik best selling kami di Jepang,’’ ungkapnya.
Konsep e-Power diharapkan Eiichi dapat menjadi jembatan transisi dari mesin konvensional menuju listrik.
Mesin e-Power yang diusung Nissan menggabungkan efisiensi tenaga listrik yang dikonversikan dari mesin BBM.
Efisiensi yang dihasilkan diklaim mencapai 30–35 kilometer per satu liter BBM.
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto kemarin turut mencoba Nissan Note e-Power.
Airlangga merespons positif teknologi canggih yang dipamerkan Nissan tersebut.
Menperin menjanjikan regulasi program low carbon emission vehicle (LCEV) rampung dalam waktu dekat.
Davy J. Tuilan mengatakan, tantangan membawa mobil listrik ke Indonesia adalah infrastruktur dan perpajakan.
- Nissan Leaf Generasi Baru Akan Menjelma jadi Crossover, Punya Jangkauan 598 Km
- Sokonindo Tunjukkan Komitmen pada Kendaraan Listrik dan Ekspansi Pasar RI
- Prabowo Minta Struktur Komisaris BUMN Dirampingkan, Diisi Profesional
- VKTR Rilis Laporan Keuangan
- Mudik Pakai Mobil Listrik, Berikut Daftar SPKLU di Tol Trans Jawa
- CSI Buka Suara soal Sejumlah Mobil Chery yang Terbakar di Bekasi, Simak