Paceklik, Kayu Manis Jadi Andalan
Sabtu, 04 November 2017 – 03:15 WIB
Azhar mengaku, dalam pengolahan kulit kayu manis sampai kering kemudian bisa dijual, cukup panjang. ‘’Kita harus mengambil bagian kulit dari batang. Terkadang batang yang posisinya masih berdiri tegak atau sudah ditebang,’’ ujarnya.
Lalu, kulit ari bagian luar dibersihkan menggunakan alat sederhana yang dibuat sendiri menggunakan parutan. “Setelah itu, barulah kayu manis dijemur sampai kering selama 2 sampai 3 hari. Kulit kayu manis yang sudah kering siap dijual ke pengepul,’’ katanya. (dwa/ce3)
Kayu manis kini menjadi penopang ekonomi bagi masyarakat Muaradua, Oku Selatan, Sumsel, selama musim paceklik seperti saat ini.
Redaktur & Reporter : Budi
BERITA TERKAIT
- Kemendikbudristek Menggelar Misi Pelayaran dengan KRI Dewaruci
- Ganjar Datangi WALHI untuk Berdiskusi, Hasilnya Seide soal Hilirisasi Rempah-Rempah
- Posisi Melayu dalam Jalur Perdagangan Rempah Dunia Dikupas di Seminar Internasional
- 3 Tips Mudah Tidur Nyenyak untuk Penderita Insomnia
- 5 Rempah Ajaib yang Ampuh Mengatasi Deretan Penyakit Kronis Ini
- Bea Cukai Galakkan Ekspor Hasil Perkebunan dan Rempah di Sumatera Utara