Pacul
Oleh Dhimam Abror Djuraid
Selasa, 25 Mei 2021 – 07:07 WIB

Bambang Wuryanto. Foto: dokumen JPNN.Com
Media digital juga menjadi sarana kampanye pemenangan yang dahsyat. Di Amerika, Barack Obama yang 'bukan siapa-siapa' mampu memenangi Pilpres 2008 karena kampanye digitalnya yang bagus.
Jokowi juga bukan siapa-siapa ketika masih di Solo. Namun, kampanye pencitraannya yang intensif melalui media digital membuatnya tidak terbendung. Jokowi memenangi Pilpres 2014.
Sekarang adalah era politik digital untuk panggung para politisi digital. Politisi tradisional, yang hanya mengandalkan nepotisme dan primordialisme, seperti mendompleng nama besar orang tua, sudah kuno alias outdated dan sulit dijual kepada pemilih.(*)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Di era politik digital, politisi tradisional yang hanya mengandalkan nepotisme dan mendompleng nama besar orang tua sudah kuno alias outdated dan sulit dijual kepada pemilih.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Budi Gunawan, Sufmi Dasco, dan Sketsa Rekonsiliasi Nasional Prabowo-Megawati
- 5 Berita Terpopuler: SPMT PPPK 2024 Lebih Cepat dari CPNS, tetapi Belum Ada Kabar Lanjutan, Dirjen Nunuk Angkat Bicara
- PSI Dorong Megawati Menemui Jokowi, Ferdinand: Akalnya di Mana
- Dorong Megawati Ketemu Jokowi & SBY, PSI Dianggap Ganjen
- RUMI Nilai Pertemuan Prabowo & Megawati Simbol Persatuan bagi Indonesia
- Pertemuan Prabowo dengan Megawati Memicu Beragam Spekulasi