PAD Bogor Terancam Hilang Rp 7,75 M
Sabtu, 26 Februari 2011 – 09:20 WIB
Ia tak memungkiri jika banyak film asing yang bagus, terutama dalam permainan efeknya. Karena itu, pada awal penerapan nanti pasti ada penurunan. Namun, tambahnya, hal tersebut bisa tertutupi jika para insan film nasional bisa meningkatkan kualitas filmnya.
Baca Juga:
Bahkan, Ibrahim yakin film nasional bisa mengeruk keuntungan lebih banyak. Pasalnya, dari beberapa kreasi anak bangsa yang fenomenal pernah menjadi ladang untuk mengeruk PAD dari pajak. "Saya pernah dengar kok, ada orang Indonesia yang menjadi sutradara di film Hollywod. Ini menunjukkan bila kualitas Indonesia tak kalah dengan dunia luar," tandasnya.
Saat ini, menurut Ibrahim, Indonesia lebih baik membuat film yang kuat dari segi ceritanya. Karena, jika harus mengikuti permainan efek seperti film luar kemampuan Indonesia masih jauh tertinggal. Namun, dalam waktu dekat ia yakin Indonesia bisa mengikuti.
"Lihat saja film Laskar Pelangi, Perempuan Berkalung Sorban, atau Ketika Cinta Bertasbih. Ketiga film itu sangat menarik. Bahkan semua golongan berbondong-bondong menontonnya. Berarti kita bisa juga buat film semacam itu," pungkasnya. (leo/ito/jpnn)
BOGOR - Kebijakan pemerintah menaikkan pajak impor film yang berimbas diboikotnya film-film luar, benar-benar mengancam pemasukan bagi pendapatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS