PAD Minus 33 Miliar, Pemkot Balikpapan Tak Akan Galau
jpnn.com - BALIKPAPAN – Realisasi penerimaan pajak kota Balikpapan masih dibawah harapan. Padahal, jatuh tempo pembayaran pajak daerah tinggal dua hari lagi, Kamis (15/12).
Dari target Rp 393 miliar dalam APBD Perubahan 2016, baru terealisasi Rp 360 miliar. Artinya masih kurang sekitar Rp 33 miliar dari yang sudah diproyeksikan.
Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Sekretaris Kota (Sekkot) Balikpapan Sayid MN Fadli mengakui banyak hal yang perlu dievaluasi. Namun, dia masih optimistis target masih bisa diraih.
“Kan masih belum akhir tahun. Kita berusaha lah supaya target itu tercapai,” ujarnya seperti diberitakan Kaltim Post (Jawa Pos Group) hari ini.
Namun, menurutnya Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) telah mempertimbangkan hal tersebut. Bagaimana jika Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sudah dimasukkan dalam APBD Perubahan 2016 ternyata meleset atau tak tercapai.
“Insya Allah kita tidak akan galau mau bayar ini pakai apa, itu pakai apa. Karena sudah kami perhitungkan,” tambahnya.
Seperti yang sudah dilakukan, rasionalisasi kegiatan hingga penundaan pembayaran beberapa kegiatan adalah dalam rangka mengantisipasi kemungkinan ini. Sehingga jika memang tahun ini target PAD tak tercapai, tidak akan terlalu besar dampaknya.
Seperti diketahui, dalam penyusunan APBD Perubahan 2016, pemkot memang sempat dipusingkan dengan defisit sekitar Rp 40 miliar. Namun, defisit itu akhirnya tertutupi dengan kepastian pencairan dana bagi hasil senilai Rp 63,1 miliar tahun ini.
BALIKPAPAN – Realisasi penerimaan pajak kota Balikpapan masih dibawah harapan. Padahal, jatuh tempo pembayaran pajak daerah tinggal dua hari
- Komitmen Kapolda Lampung, Berantas Narkoba Tanpa Kompromi
- BAZNAS Gerak Cepat Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi
- Gempa 2 Kali Berturut-turut di Karawang pada Jumat, BPBD: Tidak Ada Laporan Kerusakan
- Kabar Terbaru Kasus Honorer Putus Kontrak Lulus Seleksi Administrasi PPPK 2024
- Spesialis Pencurian Toko Baju Lintas Provinsi Diamankan, Kerugian Rp2 Miliar
- Guru Honorer Supriyani Mengungkap Kisahnya Selama Ditahan di Lapas