Padahal Sudah Makan Vitamin Biar Gak Sakit…
Selasa, 16 April 2013 – 10:34 WIB
“Peristiwa ini dapat mengakibatkan turunnya mental seorang anak. Nah, akan susah mencari dan mengumpulkan mental ini lagi apalagi jika jadwal pengganti UN juga belum dapat ditentukan,” ujarnya.
Selain dari psikolog, dampingan dari guru dan orangtua mutlak diperlukan agar siswa bisa kembali mengumpulkan semangatnya mengikuti UN susulan. Perlakuan berbeda dari panitia UN pun wajar diberikan pada para siswa.
”Kalau bisa, soalnya diubah agar tidak ada kesalahpahaman dari berbagai pihak. Berikan kisi-kisi soal UN. Segera beritahukan waktunya (jadwal UN susulan), jadi anak-anak bisa kembali menggumpulkan semangat dan mentalnya. Ini untuk (kebaikan) semuanya,” ujarnya.
Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho yang sempat menlihat para siswa yang tertunda ujian ini turut memberikan motivasi. Gatoto mengajak para siswa siswi yang masih remaja ini untuk berpikiran positif. “Setidaknya, dengan penundaan ini, para murid memiliki waktu lebih banyak lagi untuk belajar. Jadi, kemungkinan untuk lulus nya jadi lebih tinggi,” ujarnya.
PENGUMUMAN penundaan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) terdengar seperti gelegar petir di siang bolong. Perasaan terkejut dan kecewa tiba-tiba merontokkan
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala