Padang Resmikan Museum Gempa
Senin, 01 Oktober 2012 – 08:40 WIB
PADANG--Isak tangis keluarga korban gempa 30 September 2009, masih mewarnai peringatan tiga tahun bencana gempa yang digelar Pemko Padang, Minggu (30/9). Tangis pecah, saat atraksi kesenian tentang gempa dimainkan. Kenangan akan kehilangan orang-orang yang mereka sayangi, kembali terbayang dalam ingatan mereka. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Wali Kota Padang Fauzi Bahar mengimbau agar korban gempa tak larut dalam kesedihan dan bangkit untuk masa depan lebih baik. Sebagaimana diketahui gempa 7,9 skala Richter (SR) 30 September 2009, di lepas pantai Sumbar pukul 17:16:10 WIB telah menimbulkan kerusakan parah di Kota Padang, termasuk delapan kabupaten dan kota lainnya di Sumbar. Hingga ditutupnya masa tanggap darurat 31 Oktober 2009, tercatat total korban tewas sebanyak 1.195 orang. Di Kota Padang saja sebanyak 383 orang.
Pantauan Padang Ekspres kemarin di Taman Melati Padang, ratusan warga datang ke tugu gempa 30 September. Ada sebagian warga datang untuk memperingati detik-detik gempa tersebut, dan ada pula datang untuk mengenang keluarga mereka yang meninggal. Peringatan gempa ini ditandai aksi treatikal. Fauzi Bahar mengatakan peringatan gempa dilakukan pemko, bukan hanya kegiatan seremonial.
Baca Juga:
"Kegiatan ini dilakukan untuk mengenang korban gempa yang telah meninggal serta untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan bencana gempa yang mungkin saja terjadi setiap waktu," ungkap Fauzi.
Baca Juga:
PADANG--Isak tangis keluarga korban gempa 30 September 2009, masih mewarnai peringatan tiga tahun bencana gempa yang digelar Pemko Padang, Minggu
BERITA TERKAIT
- Catatan 2024: Angka Kriminalitas di Kota Bandung Turun, Lakalantas Naik
- Sisa Formasi untuk Pelamar PPPK 2024 Tahap 2 Lumayan, Semangat!
- 68 Orang Tewas di Tangan KKB, 10 Anggota TNI dan 8 Polri
- Kebakaran Rumah di Jakut Diduga Akibat Petasan, Ada Korban
- Besok Pelayanan SIM dan SKCK di Polrestabes Palembang Tutup
- Ini Langkah Strategis Polres Banyuasin Menekan Angka Kejahatan di 2025