Padatnya Kurikulum Hambat Pelajaran Sejarah
Jumat, 12 November 2010 – 19:32 WIB

Padatnya Kurikulum Hambat Pelajaran Sejarah
Baca Juga:
"Bahkan, kegiatan pengembangan profesi guru sejarah juga masih terbatas. Para guru jarang dilibatkan dalam penentuan kebijakan pendidikan yang terkait langsung dengan pendidikan sejarah," tukasnya.
Baca Juga:
Untuk itu, lanjut Ratna. AGSI merasa perlu segera mungkin mengimplementasikan pendidikan karakter melalui kurikulum sejarah dan proses pembelajaran sejarah di sekolah. sejumlah rekomendasi untuk menunjang berkembangnya pelajaran sejarah telah dikeluarkan AGSI. Diantaranya, membentuk tim pengkaji kurikulum pendidikan sejarah yang terdiri dari unsur pemerintah, AGSI dan Asosiasi Sejarahwan. "Tugasnya mengkaji seluruh kurikulum pendidikan sejarah dan membentuk karakter bangsa. Di sini, para guru sejarah juga perlu dilibatkan dalam penyusunan berbagai kebijakan pendidikan di kemudian hari," imbuhnya.
JAKARTA - Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Ratna Hapsari mengeluhkan padatnya kurikulum pendidikan sejarah yang justru menghambat perkembangan
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Ungkap Pesan Penting Prabowo soal Kualitas Pendidikan Dasar
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral