Padi Hancur Diserang, Petani Menjerit
Senin, 20 Februari 2017 – 10:59 WIB
"Serangan wereng baru muncul dua minggu yang lalu. Tapi, dampaknya sudah seperti ini," tutur Wiji kepada Jawa Pos Radar Magetan.
Dia menjelaskan, saat ini padi di lahan sawahnya berusia belum genap 100 hari.
Padahal, panen biasanya dilakukan pada 105-110 hari.
Karena dipanen lebih awal, kondisi gabah pun masih basah hingga harga di pasaran anjlok.
Jika dalam kondisi normal, 1 kilogram berharga Rp 4 ribu, tapi saat ini hanya Rp 3 ribu.
Di sisi lain, Wiji mencoba memanen tanaman padi miliknya yang terkena hama wereng.
Dengan harapan, masih ada sisa-sisa bulir padi yang bisa dijual atau setidaknya dikonsumsi sendiri.
"Kalau masih ada sisa, kondisinya biasanya sudah rusak. Harganya juga rendah,'' ungkapnya.
Sejumlah petani di Desa Krajan, Madiun, Jatim terpaksa gigit jari melihat tanaman padi mereka ludes diserang hama wereng.
BERITA TERKAIT
- Harga Beras Mencekik, Naik hingga Rp 2.000 Per Kilogram di Wilayah Ini
- Anies Terapkan Contract Farming, Gagal Panen Bakal Ditanggung Negara
- 7 Hektare Sawah Gagal Panen, Bogor Butuh Tambahan Pasokan Beras
- Ekonom Sebut Asuransi Pertanian Dapat Menyelamatkan Petani dari Dampak El Nino
- 40 Hektare Tanaman Padi di Pandeglang Gagal Panen Akibat Terendam Banjir
- Puan Minta Pemerintah Bantu Petani yang Gagal Panen