PADMA Indonesia dan Pokja MPM Soroti Kinerja Buruk Polda NTT
![PADMA Indonesia dan Pokja MPM Soroti Kinerja Buruk Polda NTT](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20160722_094345/094345_764184_Padma___Pokja_MPM.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Tim Pelayanan Advokasi untuk Perdamaian dan Keadilan (Padma) Indonesia dan Kelompok Kerja Menentang Perdagangan Manusia (Pokja MPM) kembali menyoroti kinerja Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT). Terutama berkaitan dengan pembiaran penanganan berbagai kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang marak terjadi di NTT.
Saat Audiensi dengan Komisi III DPR RI dipimpin Wakil Ketua Komisi III Desmond J Mahesa, Selasa (19/7), Direktur Padma Indonesia, Gabriel Sola mengatakan Provinsi NTT sudah didaulat menjadi Provinsi Darurat perdagangan orang (human trafficking).
Semestinya, kata Gabriel, upaya pencegahan dan penanganan dilakukan secara tanggap darurat pula, baik oleh instansi pemerintah, para aparat penegak hukum maupun lembaga penyelenggara negara lainnya.
Secara khusus, Gabriel menyoroti kinerja buruk Polda NTT terhadap persoalan tersebut yang sudah menelan beberapa korban nyawa namun minim penegakan hukum. Lemahnya penegakan hukum bagi para pelaku yang sudah jelas ditetapkan tersangka menjadi catatan kritis serta tuntutan, karena hal itu merupakan bentuk pembiaran.
Dengan adanya pembiaran penanganan TPPO dan lemahnya penegakan hukum di NTT, menurut Gabriel, maka sulit untuk mengatasi dan meminimalissasi realita darurat perdagangan orang di NTT. Bahkan sebaliknya akan berdampak buruk dan kian masif.
“Penegakan hukum menjadi salah satu langkah konkrit penting selain upaya pencegahan, penanganan dan rehabilitasi. Sebagai corong aspirasi masyarakat di tingkat Pusat, diharapkan agar Komisi III dapat mengambil langkah solutif bersama pihak Bareskrim dan Mabes Polri untuk segera menindaklanjuti tuntutan ini kepada Polda NTT dan lembaga penegak hukum lainnya,” tegas Gabriel.
Senada dengan Gabriel, Juru Bicara Kelompok Kerja Menentang Perdagangan Manusia (Pokja MPM), Guche Montero mendorong reformasi di tubuh Polri khususnya Polda NTT. Pasalnya, Polda NTT dianggap tidak menunjukkan kinerja yang responsif terhadap situasi darurat human trafficking.
“Lemahnya kinerja Polda NTT harus menjadi atensi serius untuk Komisi III DPR RI agar mendorong reformasi di tubuh Polda NTT," tegas Guche.
JAKARTA - Tim Pelayanan Advokasi untuk Perdamaian dan Keadilan (Padma) Indonesia dan Kelompok Kerja Menentang Perdagangan Manusia (Pokja MPM) kembali
- 4 Menteri yang Layak jadi Korban Reshuffle Kabinet
- Direktur MHRC Merespons Pembentukan Komcad di Ditjen Potensi Pertahanan, Simak
- KPK Sita Deposito Rp6,4 Miliar dalam Penggeledahan Terkait Dugaan Korupsi di PT INTI
- Prabowo Mulai Kesal, Setelah Dablek & Raja Kecil, Apa Lagi?
- Panglima TNI Mutasi Besar-besaran Pati dari 3 Matra, Berikut Daftarnya
- Megawati Umrah Bersama Puan dan Pratama, Mikat di Masjid Tan'im