Padukan Bahasa Asing, Tarian, dan Berbagai Benda
Menjadi pendongeng memang tidak mudah. Itu diakui Jasmine dan Yulinda, ibunya. Ibu dan anak itu selalu bekerja sama mengemas sebuah cerita rakyat yang panjang menjadi pendek dan menarik perhatian.
”Intinya, bagaimana membuat anak-anak, pendengar cerita itu, tidak bosan dan menangkap isi cerita dengan benar,” ujar Yulinda.
Karena itu, Jasmine dan Yulinda sepakat menetapkan bahwa satu cerita berdurasi 10 hingga 15 menit. Waktu tersebut digunakan untuk merangkum semua cerita rakyat yang cukup panjang menjadi singkat dan menarik. Bumbunya adalah kemampuan Jasmine menari tradisional dan modern, hip hop, plus keahliannya bermain musik.
Karena itu, Jasmine dan Yulinda harus pandai memilih musik latar sebagai penunjang cerita. Mereka menyesuaikan dengan suasana setiap plot cerita. Musik yang rancak dan bersemangat dipakai untuk adegan perang.
Musik lembut yang mengalun merdu dipilih untuk momen sendu. ”Memilih musik agar benar-benar pas itu membutuhkan ketelitian,” imbuh ibu dua anak tersebut.
Orang tua Jasmine sangat mendukung segala aktivitasnya. Mereka merupakan tokoh di balik kesuksesan dan prestasi yang diraih Jasmine selama ini.
Yulinda sering bertindak sebagai penilai tampilan Jasmine. Dia memberikan masukan positif dan negatif layaknya juri. Ayahnya, Timotius, lebih berperan pada kemampuan Jasmine di bidang bahasa asing.
Darah seni yang mengalir di tubuh Jasmine berasal dari ayahnya yang merupakan penari Bali. Tidak heran, Jasmine begitu indah saat menari. Sejak kecil dia belajar menari balet. Dia juga menekuni tarian hip hop plus tradisional.
JASMINE Carissa Wirawan begitu cinta pada dunia seni. Gadis 16 tahun itu menguasai berbagai jenis tari tradisional, modern, hingga mendongeng. Dia
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis