Padukan Bahasa Asing, Tarian, dan Berbagai Benda

Ketika duduk di kelas III SD, Jasmine mulai mengikuti lomba storytelling antarsekolah. ”Awalnya, diajak guru bahasa Inggris untuk lomba,” kata Jasmine.
Sejak saat itu, Jasmine menjadi storyteller yang unik. Tidak hanya duduk dan bercerita menggunakan boneka, dia juga memamerkan kemampuan menari dalam setiap aksinya. Dia ingin menjadi pendongeng yang tidak biasa.
”Aku kan senang menari. Maka, aku bercerita melalui tarian. Sedangkan yang lain bisa lewat menyanyi, melukis, dan lainnya sesuai talenta masing-masing,” imbuh peserta 2nd International Storytelling Festival, Mahasarakham University, Thailand, itu.
Dengan bercerita, Jasmine juga ingin mengajak anak-anak untuk gemar membaca. Banyak anak-anak yang tertarik membaca buku cerita setelah melihat penampilan Jasmine. Tidak jarang, saat mengikuti festival, buku yang berisi cerita yang dibawakan Jasmine ludes dibeli pengunjung.
Jasmine pun senang dengan hal itu. Setidaknya dia mampu menumbuhkan minat membaca anak-anak. Bukan sekadar menyebarkan cerita rakyat agar diketahui masyarakat.
”Sebagai storyteller, Jasmine harus rajin membaca. Banyak kok cerita rakyat di Indonesia yang menarik,” imbuh Timotius.
Mendengar perkataan orang tuanya, Jasmine mengangguk mantap. Keinginan remaja yang lahir prematur dengan berat 1,5 kilogram itu untuk terus belajar memang cukup tinggi. Ketertarikannya di dunia seni tidak pernah mati.
Setiap libur sekolah Jasmine rela tidak ”menikmati” liburan seperti anak-anak lainnya. Biasanya, dia pergi ke Bali untuk belajar menari. Sehari Jasmine bisa menghabiskan waktu tiga hingga empat jam untuk belajar menari.
JASMINE Carissa Wirawan begitu cinta pada dunia seni. Gadis 16 tahun itu menguasai berbagai jenis tari tradisional, modern, hingga mendongeng. Dia
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu