Padukan Keajaiban Alam dengan Kengerian dan Keramahan
jpnn.com - LOKASI wisata Ketep, Magelang, Jateng, tak hanya memamerkan keindahan alam. Ketep juga menjual kengerian letusan Gunung Merapi, Oktober 2010. Dipadu keramahan, Ketep dikunjungi banyak wisatawan, termasuk para bule.
Soetomo Samsu – Magelang
JALAN meliuk, melewati hutan asri yang masih hijau. Jarak tempuh 35 KM dari arah Boyolali, Jateng, terasa tidak membosankan. Hutan rindang, ceciutan burung di alam, dan kebun-kebun warga yang ditanami tembakau yang tumbuh subur, enak dipandang mata.
Dari bawah, saat saat di jalan, lokasi Ketep Pass, terlihat jelas. Lokasinya di bukit Sawangan, 35 km dari Magelang, Jawa Tengah. Dalam bahasa Jawa, Sawangan kata dasarnya Sawang (melihat).
Ya, dari Ketep Pass, pengunjung bisa menikmati gagahnya dua gunung, Merbabu di sebelah kiri, Merapi di kanan. Pengin lebih jelas, di sana sejumlah pemuda tempatan menyewakan teropong. Murah, hanya Rp 5 ribu, sepuasnya, tidak dibatasi berapa jam pemakaian.
Mereka, para penyewa teropong, juga tidak terburu-buru minta uang sewa, begitu teropong diserahkan ke pengunjung. “Pakai dulu aja Pak,” ucapnya kepada JPNN saat mengunjungi lokasi yang ramai wisatawan itu, Rabu (13/7).
Ongkos parkir mobil Rp 5 ribu. Tidak ada preman yang sok jadi penjaga mobil dengan pasang tarif seenaknya sambil melotot.
Puas berselfie ria, dengan latar belakang dua gunung diselimuti kabut tipis, para pengunjung bisa menikmati “Ketep Volcano Theatre.”
LOKASI wisata Ketep, Magelang, Jateng, tak hanya memamerkan keindahan alam. Ketep juga menjual kengerian letusan Gunung Merapi, Oktober 2010. Dipadu
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis