Pagar Teras

Oleh: Dahlan Iskan

Pagar Teras
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Para tokoh mengemukakan pendapat tentang bagaimana setelah Nabi wafat. Termasuk tokoh pendatang seperti Abu Bakar dan Umar. Mereka saling adu pendapat.

Yang sudah bicara pun bicara lagi. Terus bergantian. Saling merekomendasikan nama yang pantas menggantikan Nabi Muhammad. Baik yang dari pendatang maupun tokoh asli Madinah.

Ada satu tokoh penting yang tidak hadir: Ali bin Abi Thalib. Suami Fatimah, berarti menantu Nabi Muhammad.

Saat itu Ali pilih berada di rumah Nabi. Mengurus kematian mertuanya itu.

Jarak antara rumah Nabi dengan teras itu kira-kira 500 meter. Tentu, waktu itu, dipisahkan oleh banyak rumah, rumah kampung model Arab.

Di perhelatan di teras itu banyak yang menyebut nama Umar pantas jadi pemimpin baru. Tentu banyak juga yang tidak setuju.

Akhirnya, setelah bertele-tele, Umar berdiri. Dia menggapai Abu Bakar. Dia menyatakan bai'at pada Abu Bakar. Dia angkat Abu Bakar sebagai pemimpin barunya.

Melihat apa yang dilakukan Umar yang lain pun ikut bai'at. Jadilah Abu Bakar, tergolong paling tua saat itu, khalifah pertama.

HOTEL saya di Madinah hanya sepelemparan piring dari Masjid Abu Bakar. Berarti Anda sudah tahu: dekat sekali dengan gerbang 316 Masjid Nabawi.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News