Pagi Batu

Oleh: Dahlan Iskan

Pagi Batu
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Mengapa baru mengadu 12 tahun kemudian? Itu yang akan saya tanyakan kalau bertemu Sheren kelak.

Yang jelas pengaduan ke polisi itu baru dilakukan 29 Mei tahun 2021. Yakni, empat bulan setelah Sheren berhenti sebagai karyawan di SPI.

Sheren berhenti bekerja di bulan Januari 2021. Dia mengundurkan diri. Alasannyi: akan menikah. Calon suaminyi adalah... sebuah nama yang tidak perlu disebut di sini.

Sheren sendiri sekolah SMA di SPI Batu. Dia lulus tahun 2011. Berarti umurnyi, saat ini, sekitar 27 tahun.

Begitu lulus Sheren langsung bekerja di SPI. Sepuluh tahun dia bekerja di situ. Sheren memimpin unit show. Dia pintar. Kreatif. Aktif. Cekatan.

Banyak kreasi karya seni yang dihasilkan Sheren. Itu membuat show di SPI menarik bagi pengunjung.

Setelah berhenti bekerja di SPI, Sheren pindah ke Bali. Bekerja di sana. Empat bulan kemudian Sheren ke kantor polisi: Julianto diadukan melakukan kekerasan seksual padanyi. Yakni ketika dia masih sekolah SMA di SPI, 12 tahun yang lalu.

Sheren menyertakan bukti visum kemaluannyi. Yakni visum yang dibuat di bulan Mei 2021. Bahwa ia tidak perawan lagi.

Kok begitu beruntun: pencabulan para siswi di pesantren Jawa Barat, di pesantren Jombang, kini di Batu (Sekolah SPI) –banyak yang mengira itu pesantren juga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News