Pagi Buta! Rumah Mesja Tiba-Tiba Ramai Oleh Warga Telawang, Sungguh Tega!

jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Di tengah kesunyian malam, pada Senin (20/9) sekitar pukul 03.50 WIB, seorang kakek bernama Mesja (76) sontak terbangun ketika mendengar suara tangis bayi yang tidak jauh dari rumahnya.
Mesja pun kemudian membangunkan istrinya guna mencari sumber suara tangis yang samar-samar.
Ketika membuka pintu rumahnya, Mesja melihat ada bayi tergeletak tepat di teras rumahnya. Mesja dan istrinya pun langsung terkejut.
Penemuan itu pun kemudian diinformasikan ke warga Desa Penyang, Telawang, Kotawaringin Timur (Kotim). Sontak saja rumah Mesja ramai didatangi warga.
”Atas temuan itu, saksi (Mesja) kemudian melaporkannya kepada Ketua RT setempat, selanjutnya menghubungi pihak desa untuk memberikan pertolongan pertama pada bayi laki-laki itu,” kata Kapolsek Telawang IPDA Rahmat Efendi, Senin (20/9) siang.
Kapolsek memperkirakan bayi tersebut baru saja lahir hingga kemudian dibuang. Saat ditemukan, tali pusar bayi masih menempel di badannya.
”Si bayi sudah kami evakuasi ke RSUD dr Murjani Sampit. Alhamdulillah, bayinya dalam keadaan sehat,” terang IPDA Rahmat.
Kepolisian, lanjutnya, tengah menelusuri siapa pelaku yang tega membuang bayi baru lahir tersebut.
Di tengah kesunyian malam, pada Senin (20/9) sekitar pukul 03.50 WIB, seorang kakek bernama Mesja (76) sontak terbangun ketika mendengar suara tangis bayi yang tidak jauh dari rumahnya
- Warga Temukan Bayi Perempuan di Depan Ruko Katapang Bandung, Polisi Selidiki
- Jual Dua Anak Kandung, Tutik: Saya Sudah Kompromi dengan Suami
- Menyamar Jadi Pembeli, Ketua Komnas PA Riau Ungkap Penjualan Bayi di Pekanbaru
- 3 Wanita Penjual Bayi Ditangkap di Pekanbaru, Seorang Bidan Terlibat
- Pasutri yang Telantarkan Bayi di Rumah Sakit Ditangkap Polisi
- 34 Calon Jemaah Haji Kotawaringin Mengundurkan Diri, Alasannya Berbeda-beda