Pagi Buyung Yoga, Anis Sempatkan Bertemu Anak
OLEH : ANGGIT-NAUFAL, Jakarta
Selasa, 10 November 2009 – 06:45 WIB
Saat proses klarifikasi yang berlangsung tertutup, Anies mengungkapkan, format yang dipakai tidak pakem. Kadang tim langsung mengajukan pertanyaan, tapi kadang didahului dengan paparan dari pihak terkait. "Bergantung siapa yang dimintai keterangan. Kalau mereka minta menjelaskan dulu, kita beri waktu tiga sampai lima menit," ungkapnya.
Aktivitas tim dalam memverifikasi kasus Chandra-Bibit memang sangat padat. Anies mengatakan, setiap hari tim harus sudah berada di kantor Wantimpres sekitar pukul 09. 00 WIB. Seminggu terakhir ini, semua anggota tim meninggalkan rutinitas kesehariannya. "Tidak ada yang ngantor," katanya.
Termasuk Anies yang menjadi rektor Universitas Paramadina. "Kalau butuh tanda tangan, sampai dibawa ke sini (kantor Wantimpres, Red)," terangnya.Soal ketahanan fisik, Anies mengaku tidak memiliki resep tertentu. Dia hanya perlu menyempatkan diri bertemu anak-anaknya sebelum berangkat bertugas. "Kalau malam kan tidak mungkin, pulangnya selalu larut," urai Anies.
Terkait fisik, Anies secara pribadi memuji performa Adnan Buyung. "Bang Buyung itu luar biasa, seperti nggak capek, padahal sudah tidak muda lagi," katanya seusai melakukan klarifikasi dengan Kapolri.Tidak hanya Tim Delapan dan stafnya yang sibuk. Petugas di Kantor Wantimpres juga ikut kewalahan dengan tugas Tim Delapan, terutama petugas pengamanan. Maklum saja, mereka harus mengatur para wartawan yang selalu berebut untuk bisa mendekat ke anggota tim atau pejabat yang diperiksa.
Tim Delapan tampil sebagai "penengah" dalam perseteruan antara KPK dan Polri. Mereka bekerja siang malam untuk mengurai benang kusut kasus
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408