Pagi Buyung Yoga, Anis Sempatkan Bertemu Anak
OLEH : ANGGIT-NAUFAL, Jakarta
Selasa, 10 November 2009 – 06:45 WIB
TIM PENCARI FAKTA. Ketua Tim Independen Klarifikasi Fakta dan Proses Hukum kasus Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, Adnan Buyung Nasution (tengah) bersama anggota tim lainnya memberikan keterangan pers seusai mengikuti sidang lanjutan uji materi UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta FOTO :RAKA DENNY/JAWAPOS
Dalam proses klarifikasi, pintu aula "dibuka" menjelang acara dimulai. Para wartawan dan juru kamera diizinkan masuk untuk mengambil gambar. Biasanya sekitar tiga hingga lima menit. Lantas pintu ditutup. Seusai klarifikasi, pintu dibuka lagi untuk penyampaian keterangan pers.Setelah lima hari bekerja tanpa henti, Tim Delapan yang dipimpin Adnan Buyung Nasution itu berhasil merumuskan kesimpulan sementara untuk disampaikan kepada Presiden SBY. Apa isi rekomendasi tersebut memang belum diungkap ke publik. Tim Delapan hanya memberikan gambaran umum isi laporan sementara itu.
Yang perlu mendapat apresiasi adalah dedikasi anggota tim tersebut. Mereka bekerja maraton, pagi, siang, hingga malam. Dibutuhkan stamina prima untuk melakukan aktivitas sepadat itu. Padahal, sebagian anggota tim adalah orang-orang yang sangat senior. Di sana ada Adnan Buyung Nasution yang kini berusia 75 tahun. Juga mantan Kapolda Jatim Koesparmono Irsan, yang berusia 66 tahun.
Setiap hari keduanya harus menjalankan rutinitas ekstrapadat dan menguras energi serta pikiran. Minimal, pukul 09.00 hingga pukul 22.00. Rampung mewawancarai banyak orang yang terkait kasus menghebohkan itu, mereka masih harus menyimpulkan hasil verifikasi hari itu. Esok paginya, mereka kembali melaksanakan rutinitas serupa. Kadang mereka harus mengurangi jadwal tidur. Yang mereka wawancarai juga bukan sembarang orang. Mulai Kapolri, Jaksa Agung, hingga sosok yang menjadi sorotan semua media, gara-gara rekaman percakapannya dibeber di Mahkamah Konstitusi, Anggodo Widjojo.
Buyung mengaku ikhlas melakukan semua itu demi mengurai silang sengkarut penegakan hukum Indonesia, khususnya antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. Dia mengungkapkan, kunci Tim Delapan dalam menyelesaikan kasus itu adalah keikhlasan.
Tim Delapan tampil sebagai "penengah" dalam perseteruan antara KPK dan Polri. Mereka bekerja siang malam untuk mengurai benang kusut kasus
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu