Pagi Buyung Yoga, Anis Sempatkan Bertemu Anak
OLEH : ANGGIT-NAUFAL, Jakarta
Selasa, 10 November 2009 – 06:45 WIB
Kemarahannya juga terlontar saat kabar pengunduran diri Kabareskrim Susno Duadji dan Wakil Jaksa Agung Abdul Hakim Ritonga simpang siur. "Saya tak ingin mundur sementara sampai perkara P-21 (sempurna). Tapi, mundur yang sebenarnya. Kalau tidak begitu, tidak ada artinya semua ini," tegasnya.
Namun, sikap keras si Abang ini tak sepenuhnya diterima banyak kalangan. Ada pula unjuk rasa yang meminta pembubaran Tim Delapan. "Banyak juga unjuk rasa. Bilang tim ini tidak konstitusional," jelasnya. Namun, hingga sekarang dia mengaku tak ada ancaman yang datang kepadanya soal keberadaan tim itu. "Itu semua sudah risiko yang harus saya hadapi," ungkapnya. Buyung berpegang teguh bahwa tim ini akan memberikan nuansa lain, tidak semata-mata terkungkung aturan legal formal dalam persoalan KPK-Polri. (nw)
Tim Delapan tampil sebagai "penengah" dalam perseteruan antara KPK dan Polri. Mereka bekerja siang malam untuk mengurai benang kusut kasus
Redaktur & Reporter : Auri Jaya
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408