Pagi Membaik, Siang Ada Enam Sumbatan di Panggul
Rabu, 06 Januari 2010 – 02:49 WIB

KRONOLOGIS - Dirut RSCM Prof Akmal Taher (kiri), dokter keluarga Gus Dur, Umar Wahid, Ketua Tim Dokter Jusuf Misbach, serta Ketua Komite Medik RSCM Dr Bambang Hirmani, saat memberi keterangan kronologis kondisi Gus Dur pada detik-detik akhir di RSCM. Foto: Titik Andriyani/Jawa Pos.
Senin (28/12), tim dokter melakukan tindakan ekstraksi gigi dengan anestesi lokal di ruang bedah. Ketika itu, kata Akmal, sempat terjadi episode penurunan denyut jantung, namun akhirnya tim dokter bisa mengatasinya. Pukul 13.00 WIB, setelah menjalani operasi kecil, Gus Dur dibawa ke ruang intensive care unit (ICU) untuk dimonitor secara intensif. Saat itu Gus Dur dalam kondisi sadar dan stabil.
Sehari setelah giginya dicabut (29/12), pukul 10.00 WIB, Gus Dur menjalani cuci darah. Tim dokter telah menyatakan kondisinya layak untuk menjalani cuci darah lagi. Selesai menjalani cuci darah, dari ICU Gus Dur lantas dipindahkan kembali ke ruang rawat inap 116.
Keesokan harinya, Rabu (30/12), kondisi Gus Dur membaik dan tidak mengeluhkan apa-apa. "Tidak ada keluhan apa-apa waktu itu," terang Akmal.
Namun nyatanya, pada pukul 11.30 WIB, Gus Dur tiba-tiba merasa kesakitan luar biasa di panggul kanannya. Rasa sakit itu, menurut Gus Dur kepada dokter, terasa hingga tungkai dan kaki kanan. Tak urung, tim dokter langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh. Saat itu diduga terjadi sumbatan pembuluh darah pada tungkai kiri dan kanan.
Tujuh hari sudah KH Abdurrahman Wahid berpulang. Selasa (5/1) kemarin, tim dokter yang merawatnya selama enam hari di RS Cipto Mangunkusumo pun membeberkan
BERITA TERKAIT
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif