Pagi Membaik, Siang Ada Enam Sumbatan di Panggul

Pagi Membaik, Siang Ada Enam Sumbatan di Panggul
KRONOLOGIS - Dirut RSCM Prof Akmal Taher (kiri), dokter keluarga Gus Dur, Umar Wahid, Ketua Tim Dokter Jusuf Misbach, serta Ketua Komite Medik RSCM Dr Bambang Hirmani, saat memberi keterangan kronologis kondisi Gus Dur pada detik-detik akhir di RSCM. Foto: Titik Andriyani/Jawa Pos.
Sekitar pukul 18.25 WIB, Presiden SBY tiba di RSCM dan ditemui keluarga pasien yang berada di depan ruang bedah. Presiden sempat masuk koridor ruang bedah, tempat Gus Dur mengalami masa-masa kritis. SBY sempat berdoa di depan pintu masuk ruang tersebut. Saat itu SBY didampingi Menkes dan menantu Gus Dur. Lima menit kemudian, presiden menjauhi ruang tindakan dan berbicara dengan tim dokter dan Menkes. Sementara itu, resusitasi masih dilanjutkan.

Saat itu Gus Dur terus didampingi tim bedah. Tim dokter terus berupaya menolong. Tapi, lima belas menit kemudian, bapak pluralisme itu dinyatakan meninggal oleh tim dokter. Kabar duka itu langsung disampaikan kepada presiden dan keluarga pasien. Sekitar pukul 18.55, SBY pun akhirnya meninggalkan RSCM.

Jusuf yang alumnus FKUI itu mengatakan, sudah sebelas tahun ini dia dipercaya merawat Gus Dur. Selama itu, berbagai penyakit telah dialami Gus Dur. Mulai dari masalah pencernaan, diabetes, ginjal, penglihatan, hingga kegemukan. Kendati demikian, kata Jusuf, Gus Dur dikenal sebagai sosok yang kuat dan tidak kenal menyerah. Hanya pada saat-saat terakhir menjelang kepergiannya, kondisi kesehatan Gus Dur drop.

"Biasanya tidak demikian. Beliau ini, meski sakit, suka bercanda dan guyon macam-macam. Kecuali, saat-saat terakhir kemarin," ujar spesialis dan konsultan saraf RSCM itu.

Tujuh hari sudah KH Abdurrahman Wahid berpulang. Selasa (5/1) kemarin, tim dokter yang merawatnya selama enam hari di RS Cipto Mangunkusumo pun membeberkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News