Pagi, Rupiah Terhadap Dolar Makin Mengkhawatirkan
jpnn.com, JAKARTA - Masih tingginya sentimen pasar terhadap aset berisiko rendah, membiat nilai tukar rupiah pagi ini, Kamis (2/4), makin terpuruk.
Pada pukul 09.42 WIB, rupiah bergerak sudah melampaui level Rp 16.528 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.450 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures di Jakarta, Kamis, mengatakan harga aset berisiko terlihat masih negatif pagi ini.
"Pasar masih nyaman untuk keluar dari aset berisiko karena peningkatan penyebaran wabah COVID-19," ujar Ariston.
Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun terlihat kembali melemah ke kisaran 0,57 persen mendekati tingkat terendah sepanjang masa yang terjadi pada 9 Maret 2020 di 0,36 persen. Hal tersebut bisa mengindikasikan permintaan terhadap obligasi tinggi sehingga harga naik dan tingkat imbal hasilnya turun.
Sementara itu, kasus positif COVID-19 di Amerika Serikat sudah menyentuh angka 200 ribu kasus. Peningkatan juga terjadi di Italia, Inggris, termasuk Indonesia.
"Bila ini terus berlanjut, pasar mengkhawatirkan ekonomi bakal terus tertekan seperti data-data ekonomi yang baru saja dirilis," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp16.300 per dolar AS hingga Rp16.575 per dolar AS. (ant/jpnn)
Masih tingginya sentimen pasar terhadap aset berisiko rendah, membiat nilai tukar rupiah pagi ini, Kamis (2/4), makin terpuruk.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Tidak Ada Hubungannya dengan Penggeledahan KPK di Kantor BI
- Pemerintah Fokus Menjaga Aliran Investasi untuk Pembangunan Masa Depan
- Rupiah Menguat, Biaya Produksi Bisa Menurun
- Nilai Tukar Rupiah Masih Lebih Baik dari Mata Uang Negara Lain
- Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Kurs Rupiah Hari Ini