Pahami Risiko Paylater, Layanan Pembayaran dari Marketplace
jpnn.com, JAKARTA - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan webinar mengenai penguatan keterampilan digital masyarakat Indonesia bernama #MakinCakapDigital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Jawa Tengah dengan tema "Risiko Pembayaran Paylater" pada Jumat (26/4).
Dosen Universitas Diponegoro Amni Zarkasyi Rahman mengatakan bahwa 38,7 persen pengguna internet menggunakan layanan paylater untuk belanja online khususnya untuk produk fashion, perlengkapan rumah tangga, dan produk elektronik.
"Paylater sebuah sistem pembayaran yang ditunda, dengan kata lain kita bisa membeli barang tanpa harus membayar langsung, tetapi, sebagai gantinya tiap kita membayar tiap bulan beserta bunganya. Paylater ini biasanya ditawarkan melalui aplikasi seluler atau platform online," jelas Amni.
Lebih lanjut Amni menjelaskan, banyak konsumen memilih menggunakan paylater karena memberi kemudahan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
"Konsumen tidak perlu melakukan top up atau membuka aplikasi lain untuk membayar seperti pada pembayaran digital lainnya. Produk yang bisa dibeli dari paylater ini tidak cuma produk mahal saja," pungkasnya.
Amni mengatakan bahwa paylater adalah bagian dari fasilitas e-commerce yang perlu kecermatan dan kehati-hatian dalam menggunakannya.
"Selalu pahami syarat, ketentuan, dan biaya tambahan akan mengurangi resiko dampak negatif paylater. Saat memahami resiko layanan paylater, bikin hidup lebih nyaman,” pungkas Amni.
Praktisi Komunikasi, Penulis, dan Pengajar Andi Widya Syadzwina menambahkan kemudahan paylater juga didukung dengan minimnya syarat yaitu cukup foto dan kartu identitas. Ada pula penawaran atau promo khusus misalnya program cicilan bunga nol persen dan tenor tertentu.
Masyarakat diimbau memahami risiko paylater, layanan pembayaran dari marketplace.
- 59% Gen Z dan Milenial Gunakan Paylater untuk Atur Cash Flow
- FlexiCicil Bikin Belanja dan Nyicil Berbagai E-commerce Mudah di Satu Aplikasi
- Milenial Dominasi Pengguna BYOND, BSI Hadirkan Literasi Digital di Mal-Mal Jabodetabek
- Program Digital Access Inggris Menjembatani Kesenjangan di Indonesia Timur
- Dukung Indonesia Fintech Summit 2024, Perusahaan Digital Rasakan Literasi Masyarakat Makin Tinggi
- ASN Komdigi Terlibat Judi Online Sudah Teridentifikasi Lama, tetapi Budi Arie Cuek Saja