'Pahlawan' Bourke Street Dimintai Keterangan Polisi Atas Kasus Pencurian Di Melbourne
Pria yang dianggap sebagai 'pahlawan' dalam serangan teror yang mematikan di Bourke Street, Melbourne awal bulan ini setelah berusaha menghentikan serangan pelaku dengan kereta belanja sekarang sedang dicari untuk dimintai keterangan oleh polisi negara bagian Victoria atas sejumlah kasus pencurian baru-baru ini.
Michael Rogers yang dijuluki 'pria troli' mendapat pujian luas karena aksinya mendorong troli berulang kali ke arah Hassan Khalif Shire Ali ketika ia berusaha menikam polisi pada Jumat (9/11/2018) lalu.
Aksinya bisa dilihat di video serangan teror di Bourke Street dimana ia menggunakan troli belanja untuk mencegah Shire Ali melanjutkan serangannya, yang merenggut nyawa pemilik restoran populer Sisto Malaspina.
Shire Ali menikam tiga orang – menikam Sisto Malaspina hingga tewas di tempat - sebelum dia ditembak di bagian dada oleh polisi dan kemudian meninggal di rumah sakit.
Kampanye penggalangan dana online dilakukan untuk 'pria troli' dan telah berhasil mengumpulkan dana $ 140.000 atau hampir Rp 1,5 miliar untuk mendukungnya.
Namun polisi Kamis (15/11/2018) sore mengungkapkan bahwa mereka ingin meminta keterangan pria berusia 46 tahun itu mengenai sejumlah kasus pencurian yang terjadi baru-baru ini di kawasan pusat kota Melbourne dan St Kilda.
Mereka juga ingin meminta keterangannya mengenai pelanggaran kondisi jaminan.
Awal pekan ini, Kepala Polisi Victoria, Komisaris Graham Ashton mengatakan kepada ABC, bahwa dia memahami bahwa Rogers telah campur tangan "secara naluriah", tetapi ia memperingatkan bahwa secara umum, publik harus mundur ketika polisi sedang mengatasi situasi.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan