Pahlawan Mochtar

Pahlawan Mochtar
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Mochtar itu dibiarkan saja bisa jadi dengan sendirinya," ujar sang ayah seperti ditirukan Sarwono.

Akhirnya Mochtar tidak diberi uang. Ia pilih sendiri untuk sekolah di UI. Lalu ke Amerika Serikat.

Memilih sekolah ke Amerika itu pun sudah menunjukkan ''keanehan'' tersendiri. Pada zaman itu semua anak muda ingin sekolah ke Belanda. Apalagi untuk ilmu hukum. Mereka pasti memilih ke Leiden.

"Kakak saya juga punya bakat bisnis," ujar Sarwono.

Ketika kuliah di UI, pamannya yang di Cirebon sering membawa makanan khas daerah. Mochtar-lah yang mengedarkan makanan itu ke warung-warung.

"Saya kebagian pekerjaan bungkus-bungkus," ujar Sarwono lantas tertawa.

Sarwono sendiri kini berumur 77 tahun. Bicaranya masih tangkas.

"Pak Sarwono terlihat sehat sekali," kata saya mendengar nada bicaranya yang tetap tangkas.

Boleh dikata, beliaulah yang berhasil membuat luas wilayah Indonesia menjadi dua kali lipat. Tanpa perang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News