Pahlawan Poeple Power itu Telah Pergi
Minggu, 02 Agustus 2009 – 07:51 WIB
Keluarga memilih pemakaman tertutup ketimbang kenegaraan. "Setelah mundur (dari kursi presiden), beliau lebih suka menjadi warga biasa. Kami ingin habiskan waktu sebanyak mungkin bersama beliau sebagai keluarga," tutur Noynoy.Presiden Gloria Macapagal Arroyo, yang sedang berkunjung ke AS, menyampaikan duka cita dan mengenang Cory sebagai "harta nasional" yang ikut memimpin revolusi demi memulihkan demokrasi dan menegakkan hukum di Filipina pada masa sulit. Dia juga mengumumkan masa berkabung nasional selama 10 hari. Militer Filipina memberikan penghormatan penuh selama masa duka cita, termasuk tembakan senapan dan mengibarkan bendera setengah tiang.
Dunia internasional turut berduka atas kepergian Cory. Presiden Barack Obama menyebut dia sebagai figur bersejarah. Lewat pernyataan Sekretaris Pers Gedung Putih Robert Gibbs, Obama mengaku sangat sedih atas berita kematian tersebut.
Cory memimpin gerakan revolusi tanpa kekerasan di Filipina 23 tahun lalu. "Keberanian, keteguhan dan kepemimpinannya secara moral adalah inspirasi bagi kita semua," bunyi pernyataan tersebut. Menlu AS Hillary Clinton juga memujinya sebagai sebuah inspirasi bagi demokrasi.
Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam pernyataannya, menyampaikan duka cita mendalam. "Beliau amat dikagumi di Indonesia dan menjadi salah satu tokoh terbesar dari Filipina. Beliau akan dikenang sebagai tokoh heroik yang berani memperjuangkan demokrasi dan keadilan di Filipina," kata SBY.
MANILA - Rakyat Filipina berduka cita. Mantan Presiden Corazon "Cory" Aquino, 76, meninggal dunia kemarin (1/8) setelah berjuang melawan
BERITA TERKAIT
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan