Pajak Karaoke Naik 75 Persen
Pengusaha Terancam Gulung Tikar
Kamis, 29 September 2011 – 09:26 WIB
TASIKMALAYA – Kenaikan pajak diskotik, klub malam dan karaoke dari 10 persen menjadi 75 persen, disesalkan para pengusaha penyedia jasa hiburan. Mereka yakin, peraturan yang baru diterbitkan dalam Perda Nomor 4 tahun 2011 tentang Pajak Daerah bisa membuat para pengusaha gulung tikar.
Seperti diutarakan Sekretaris Asosiasi Pengusaha Penyedia Jasa Hiburan Karaoke Kota Tasikmalaya Ahmad Junaedi kepada Radar. Menurutnya, dengan terbitnya perda baru yang salah satu klausulnya menetapkan kenaikan pajak karaoke ini, bisa membuat para pengusaha hiburan gulung tikar.
Baca Juga:
”Ya, ini tidak rasional dan sangat memberatkan bagi kami, usaha ini bisa bangkrut,“ ujarnya, saat menghadiri sosialisasi dan pembinaan wajib pajak di Hotel Ramayana, kemarin.
Dia juga mengaku sangat kecewa dengan keluarnya perda tersebut. Padahal sepengetahuannya, saat awal pembahasan, asosiasi pernah dipanggil Pansus DPRD Kota Tasikmalaya untuk dengar pendapat. Dan pada saat itu juga pansus berjanji akan memanggil kembali sebelum raperdanya diajukan ke Gubernur.
TASIKMALAYA – Kenaikan pajak diskotik, klub malam dan karaoke dari 10 persen menjadi 75 persen, disesalkan para pengusaha penyedia jasa hiburan.
BERITA TERKAIT
- Rayakan Natal, Owena Mayang Sari Rangkul Seluruh Partai Politik
- Natal 2024, Uskup Keuskupan Bandung Ajak Umat Jaga Persahabatan & Perdamaian
- Kakek di Musi Rawas Meninggal Dunia Diduga Jatuh dari Pohon Durian
- Polisi: Tak Ada Bayi Tertukar di RSI Jakarta Cempaka Putih
- Pemkot Bogor Didorong Maksimalkan Pendapatan Pajak Daerah
- Belasan Warga Bantargadung Sukabumi Diduga Keracunan Seusai Menyantap Jamur