Pajak Kota Jambi Hilang Rp21 M
Kamis, 01 November 2012 – 13:48 WIB
Ia mengatakan, menumpuknya piutang pajak menunjukkan lemahnya sistem penagihan dan penegakan hukum yang ada. Akibatnya, wajib pajak (utamanya para pengusaha) bisa seenaknya tidak membayar kewajiban mereka. Harus ada strategi khusus menanganinya. Salah satu pemicu piutang pajak membengkak adalah karena pemerintah belum optimal menarik pajak jalan dan reklame.
"Sebenarnya itu tidak perlu terjadi apabila ada ketegasan dari pemerintah,"katanya.
Lebih lanjut, ucok mengatakan, penerimaan daerah dari sector pajak ini sangat rawan di korupsi. Makanya, ia meminta semua pihak intens melakukan pengawasan. Ia mencontohkan penerimaan pajak di tiga hotel bintang empat di kota jambi. Menurutnya, penerimaan pajak dari tiga hotel itu per harinya hanya Rp 1 juta.
"Dengan kondisi jambi yang kian pesat dan pengunjung yang cukup besar, tidak mungkin penerimaan pajak dari hotel bintang empat Cuma segitu. Saya tidak yakin. Ini pasti lebih dari itu,"ujarnya.
JAMBI-Kinerja pemerintah Kota (Pemkot) Jambi ternyata masih jauh dari kata sempurna. ini terbukti dari masih tingginya piutang pajak yang belum tertagih
BERITA TERKAIT
- 2 Oknum Polisi yang Memeras Warga Semarang Ditahan, Terancam Dipecat
- Curah Hujan Tinggi, 6 Desa di Sulteng Terendam Banjir
- Info Terkini Kasus Keracunan Massal di Ponorogo setelah Seorang Warga Meninggal
- Satpol PP-WH Diminta Tindak Tegas Pelaku Asusila di Meulaboh
- Banjir di Jalintim Pelalawan Mulai Surut, tetapi Hati-Hati, ya!
- Heikal Safar: Bamus Betawi Siap Kawal Pram-Rano