Pajak Rajapaksa
Oleh Dahlan Iskan
Selasa, 03 Desember 2019 – 10:45 WIB
jpnn.com - Begitu mendarat di Sri Lanka saya ingat Buddha. Saya pernah dua kali dianggap Buddha dan Buddhis.
Buddha telah membuat saya lancar masuk ke Sri Lanka. Antrian visa on arrival Jumat lalu itu panjang. Di belakang petugas ada tulisan USD 40. Untuk sekali masuk negara itu.
Saya pun tahu cara untuk lancar. Saya sudah siapkan jawaban untuk pertanyaan 'tujuan ke Sri Lanka'.
Baca Juga:
"Ke kuil Buddha," jawab saya.
"Anda Buddhis?"
Yang bertanya menghadap komputer. Saya diam saja. Diam itu rupanya disamakan dengan 'ya'.
Baca Juga:
Saya pun diantar ke loket imigrasi. Kasihan yang antre di belakang saya --ditinggal begitu saja.
Di imigrasi saya langsung diserahterimakan ke petugas paspor. Tanpa harus antre. Tidak ada pertanyaan lagi. Paspor pun langsung distempel.