Pak Angi... Pak Angi....

jpnn.com - JOGJA - Suasana duka menyelimuti rumah orang tua salah seorang korban jatuhnya pesawat Hercules, Pratu Wasiyanto  di Dusun Puron, Trimurti, Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Orang tua Pratu Wasiyanto pun masih shock berat menerima kabar salah satu putranya menjadi korban jatuhnya Hercules C-130 B di Medan, Selasa lalu (30/6).

Sumardiyono, ayah mertua Pratu Wasiyanto mengatakan, menantunya sebenarnya sudah berencana mudik pada Lebaran tahun ini. Karenanya insiden kecelakaan pesawat Hercules itu membawa duka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan Pratu Wasiyanto.

“Mau bagaimana lagi,” tutur Sumardiyono di sela-sela kedatangannya di rumah besannya Selasa (1/7).

Keluarga yang ditinggalkan, kata Sumardiyono, tak pernah mendapat firasat apa pun sebelumnya bahwa Wasiyanto akan ikut nahas dalam tragedi Hercules di Medan. Tapi, beberapa waktu lalu Wasiyanto memang sempat meminta berkas ke keluarga untuk mengurus persyaratan pensiun.

Wasiyanto kerap menghubungi istrinya, Syamsih Nur Wijayanti, 27, dan putri semata wayangnya Kirana Nur Afifah yang masih berusia 16 bulan saat waktu sahur. “Pak angi (Pak, bangun)… Pak angi…,” ucap Sumardiyono dengan terbata-bata menirukan ucapan cucunya saat berbicara dengan Wasiyanto melalui telepon.

Sumardiyono menyatakan keluarga menerima kabar duka Selasa lalu dari salah satu teman Wasiyanto. Tak lama kemudian komandan Pratu Wasiyanto juga memberikan kabar serupa.

Kasiem, ibu Pratu Wasiyanto tampak tak banyak berbicara. Kemarin ibu dua anak ini hanya menggendong cucunya di dalam rumah duka. “Tidak ada lagi yang membantu saya mencari uang. Saya masih punya tanggungan adiknya Yanto yang masih kuliah,” ucapnya singkat.(radarjogja/ara/jpnn)