Pak Anies Tolong Hati-Hati Pilih Orang untuk TGUPP
"Kami ambil mereka itu karena punya profesionalisme," tegasnya.
Yang bahaya, kata Soemarsono, jangan sampai terjadi seperti di era Basuki. Dia mencontohkan, oknum staf khusus kalau masuk ke SKPD seperti gubernur bayangan, bahkan lebih ditakuti dari Ahok.
"Selalu pinjam nama. Kedatangan dia seperti mempersonifikasi Pak Ahok. Dia menjadi gubernur bayangan. Biasa sekali orang meminjam nama pimpinan," katanya.
Menurut Soemarsono, tidak ada yang bisa menjamin 74 orang ini nantinya tidak meminjam nama dan kewenangan pimpinan untuk bertindak atas nama pimpinan. Padahal pimpinan tidak menyuruh.
"Ini situasi yang dihadapi SKPD. Saya bisa bayangkan 74 itu dia merasa terkawal oleh staf. Apalagi kalau stafnya ilmunya lebih bawah dari SKPD, bisa bayangkan secara moral pasti. Kalau lebih hebat tidak apa-apa," paparnya.
Karena itu, dia mengingatkan, Anies menyeleksi orang harus profesional dan betul-betul pengalaman. Meski memiliki tugas khusus dan kewenangan yang jelas, tim ad hoc tidak punya hak mengambil keputusan.
"Output-nya adalah rekomendasi kepada gubernur. Itu yang penting. Jadi gubernur yang membuat keputusan," tegasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalokasikan dana Rp 28,99 miliar untuk TGUPP dalam Rancangan APBD DKI Jakarta 2018.
Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri ingatkan Anies Baswedan pilih orang berkompeten untuk TGUPP
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Analisis Qodari Soal Pilkada Jakarta 2024, Soroti Sikap Anies Dukung Pram - Rano