Pak Anies Tolong Jangan Adu Domba PKL Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Ali Mahsun M Biomed meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghentikan kebijakan penutupan Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, untuk pedagang kaki lima (PKL).
Sebab, menurutnya, kebijakan itu menimbulkan kecemburuan PKL lainnya di Jakarta.
"Penataan PKL di Jati Baru harus segera dibatalkan. Karena sudah menimbulkan keresanan dan kegaduhan di antara pedagang sendiri,” kata Ali saat dihubungi, Kamis (8/2).
Ali menegaskan, penghentian kebijakan itu bertujuan untuk menjamin persamaan hukum kepada para pedagang.
Sebab, terdapat 650 ribu PKL yang memiliki kasus yang sama dengan PKL Tanah Abang, tapi tidak diakomodasi, melainkan dirazia.
Sementara, PKL Tanah Abang yang mendapat tenda berjualan hanya 375 pedagang.
“Kebijakan penataan PKL di Jati Baru menjadikan ajang adu domba antar-pedagang dan elemen masyarakat lain yang dirugikan dengan kebijakan tersebut. Terutama pengguna jalan yang akses tertutup,” pungkasnya. (tan/jpnn)
Ada 650 ribu pedagang yang memiliki kasus yang sama dengan PKL Tanah Abang tapi tidak diakomodasi melainkan dirazia.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies