Pak Darmin Saja Akui Kondisi Rupiah Tergantung Kerja Keras Pemerintah
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, tekanan terhadap nilai tukar rupiah masih belum akan berakhir dalam waktu dekat. Pasalnya, kondisi perekonomian Indonesia saat ini belum berjalan baik lantaran banyak faktor yang masih akan menekan rupiah, termasuk tekanan dari eksternal.
“Masalahnya apa yang berlangsung di Amerika itu (suku bunga The Fed) juga tidak sekali naik selesai, dia akan beberapa kali. Karena beberapa kali berarti tekanannya akan muncul beberapa kali," ujar Darmin di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (14/8).
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Foto: dokumen JPNN
Selain itu, kata Darmin, ada tiga faktor lain yang membuat rupiah masih tertekan. “Ada internasional, ada juga regional, ada juga di dalam. Kalau Anda tanya penyebabnya (pelemahan rupiah, red), ya harus gabungan ketiga-tiganya," katanya.
Agar nilai rupiah makin baik, kata pria berusia 66 tahun ini, investasi harus terus digenjot. Sebab dengan adanya aliran dana investasi, maka tekanan terhadap rupiah bisa dikurangi.
"Semuanya sangat tergantung terhadap seberapa berhasil kami mengundang investasi. Kalau capital inflow itu maka tekanan terhadap rupiah akan mereda. Artinya ini tergantung kerja keras pemerintah, termasuk Bank Indonesia," tandas Gubernur BI periode 2010-2013 itu.(chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, tekanan terhadap nilai tukar rupiah masih belum akan berakhir dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi
- Mendes Yandri Optimistis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Program Makan Bergizi Gratis
- Kembangkan Bisnis, Anak Usaha ABMM Akuisisi Perusahaan Logistik Global Asal Prancis
- Ninja Xpress Bagikan 4 Strategi untuk Atasi Tantangan di Industri Ritel F&B