Pak Dirjen Tangkapan KPK Dikenal Rendah Hati, Naik Bajaj pun Tak Gengsi

Pak Dirjen Tangkapan KPK Dikenal Rendah Hati, Naik Bajaj pun Tak Gengsi
Rumah tempat tingggal Dirjen Hubla Kemenhub A Tonny Budiono di Mess Perwira Bahtera Suaka, Gunung Sahari, Jakarta Pusat yang disegel KPK. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.Com

Dalam ingatan Andre, sosok Tonny juga dikenal pintar. Bapak dua anak itu pernah mengikuti kuis Who Wants to Be a Millionaire yang sempat nge-hits beberapa tahun lalu.

Pada ajang kuis berhadiah utama Rp 1 miliar itu, Tonny terhenti pada level aman Rp 32 juta. ”Memang pintar dia orangnya,” kata Andre.

Karena itu Andre kaget ketika mendengar kabar Tonny terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Sebab, selama ini Tonny memang dikenal sebagai warga yang baik dan rendah hati.

"Enggak nyangka juga, saya terakhir ketemu dua minggu lalu. Padahal dia baik saja kok, tapi enggak tahu ya kalau di luar itu," sambung dia.

Seperti diketahui, KPK menangkap Tonny pada Rabu (23/8) malam di rumahnya. Dia diduga menerima suap dari PT Komisaris PT Adhi Guna Keruktama (AGK) Adhi Putra Kurniawan terkait proyek pengerukan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.

Dalam kasus itu, Tonni diduga menerima suap hingga Rp 20,74 miliar. Sejumlah Rp 18,9 miliar dalam bentuk tunai, sedangkan Rp 1,17 miliar dalam rekening di Bank Mandiri.

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengungkapkan, modus suap untuk Tonny tergolong baru. Sebab, pihak penyuap membuka rekening di bank dengan nama pihak lain.

Selanjutnya kartu ATM dari pembukaan rekening itu diserahken ke Tonny. “APK (Adhi Putra Kurniawan, red) memberi uang secara terus menerus ke dalam rekening tersebut. Sedangkan ATB (A Tonny Budiono, red) menggunakan kartu ATM itu dalam berbagai transaksi,” tutur Basaria.

Pejabat eselon I Kementerian Perhubungan (Kemenhub) A Tonny Budiono yang kini menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat tetangganya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News