Pak Ganjar Bercerita tentang Dosanya pada Mas Didi Kempot
jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengungkapkan rasa bersalahnya terhadap mendiang Didi Kempot. Sebab, Ganjar pernah membujuk Didi membatalkan sejumlah pentas demi memenuhi permintaan Gubernur ke-15 Jateng itu.
Ganjar menceritakan itu ketika menggelar Panggung Kahanan #2: Tribute to Didi Kempot di rumah dinasnya, Puri Gedeh, Semarang, Rabu (6/5) sore. “Saya pernah merasa berdosa karena saya membatalkan show-nya dia,” ujar Ganjar sembari lesehan.
Lebih lanjut Ganjar berkisah, tahun lalu dirinya meminta Didi tampil di Semarang. Kala itu Didi sudah punya jadwal show di lokasi lain.
Namun, Ganjar membujuk Didi membatalkan rencana tampil di lokasi lain itu demi manggung di Semarang. “Saya bilang, sudah diundur aja,” ucap Ganjar menirukan dialognya dengan Didi.
Ternyata Didi bersedia membatalkan sejumlah rencana pertunjukannya demi memenuhi permintaan Ganjar. Namun, pas hari yang ditentukan tiba, ternyata justru Ganjar yang tak bisa.
“Kalau enggak salah karena kami ada acara dengan presiden, jadi gagal lagi. Di sana gagal, di sini juga gagal. Saya merasa berdosa sehingga minta maaf sama banyak tempat yang kami batalkan,” tutur Ganjar.
Namun, yang membuat Ganjar terkesan dengan Didi adalah sikap legawa penyanyi bernama asli Didi Prasetyo itu.
“Kenangan yang luar biasa itu dan (Didi, red) enggak sakit hati. Enggak tahu kalau gondok di belakang. Beliau bilang, 'wis enggak apa-apa, Mas Ganjar',” kata kepala daerah berjuluk Rocking Governor itu.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengaku merasa berdosa pada mendiang Didi Kempot.
- Prabowo Usul Pemilihan Kepala Daerah Kembali ke DPRD, Ganjar: Ojo Kesusu
- Tanggul Jebol, Perumahan Dahlia Kota Semarang Banjir, 380 Jiwa Terdampak
- Tampil Konsisten di Hydroplus Soccer League 2024, Scorpion FC Raih Gelar Juara
- Luthfi-Yasin Siap Pimpin Jateng 5 Tahun ke Depan
- Kecewa PKPU Ditolak, Kuasa Hukum PT CUAN: Hakim Tak Membaca Bukti-Bukti Secara Utuh
- Ganjar Bilang Begini soal Kemenangan Pram-Doel di Jakarta