Pak Ganjar Beri Tantangan untuk Para Seniman yang Meminta Izin Gelar Acara
"Awalnya kami minta perizinan, ternyata Pak Ganjar ngasih ide sekaligus PR untuk kami. Kami kumpul dulu, bagaimana kesepakatan sebagai seniman. Tantangannya, bisa nggak kami mengadakan konser dengan protokol kesehatan yang ketat," katanya.
Selama ini, lanjut Resa, beberapa seniman justru ada yang nekat tampil di panggung. Namun, mereka dibubarkan oleh pihak keamanan dengan alasan pelanggaran protokol kesehatan.
"Pada intinya kami pasti bisa, yang susah itu mengatur penontonnya. Maka nanti kami juga akan ajak teman-teman event organizer untuk ngobrol bareng terkait masalah ini," ucapnya.
Hal senada disampaikan Woro Widowati. Setelah berdialog dengan Ganjar, dia mendapat banyak hal baru tentang bagaimana kewajiban para seniman yang harus dipenuhi sebelum menuntut perizinan manggung diberikan.
"Kami jadi lebih terbuka, oh kami harus seperti ini. Ke depannya akan kami sampaikan pada teman-teman seniman lain, akan kami bahas bersama bagaimana caranya agar ke depan bisa lebih baik lagi," ucapnya.
Sementara Ketua PAMMI, Hendra mengatakan dalam waktu dekat akan menggelar diskusi dengan sejumlah seniman lintas genre di Jateng guna mencapai kesepakatan bersama terkait penyelenggaraan event hiburan di tengah pandemi.
"Setelah itu, kami akan melakukan uji coba di masing-masing daerah untuk melihat perkembangannya. Kalau itu berjalan, maka bisa dilakukan lebih besar lagi," ucapnya. (flo/jpnn)
Gubernur Ganjar Pranowo memberikan sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan para seniman sebelum kembali ke panggung.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Akui Belum Move On dari Mantan Istrinya, Ardhito Pramono: Gue Tetap Bisa Berkarya
- Aktor Indonesia Pascal Phoa Tampil dalam Pertunjukan Teater Hamlet di New York
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024
- Kagama Menggelar Munas XIV, Ini Agendanya
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024