Pak Ganjar Terkagum-Kagum pada Mas Rangga

"Sehingga 100 persen, hasil yang kita tumbuhkan tergantung dengan komposisi yang kita berikan. Misalnya saya mau awal pertumbuhannya, daunnya mau saya besarkan sekian. Saya kasih pupuk nitrogen sekian PPM (Part Per Million atau seperjuta bagian yang merupakan satuan pada pengukuran nilai kepadatan suatu zat di dalam air)," jelas Rangga.
Hal itu berlaku juga untuk buah yang misal mau dibesarkan seberapa ukurannya, petani tinggal menambah zat lainnya. Artinya, dengan teknologi pertanian ini pihaknya bisa mengontrol.
Hal itu berbeda jika penanamannya dilakukan di atas tanah. Yang berujung pada sulitnya pengontrolan tanaman.
Dia menuturkan hasil buah melon yang diharapkan adalah buah yang premium. Tentunya yang memiliki pasar bagus. Serta sehat untuk dikonsumsi lantaran minim kandungan pestisidanya.
"Yang lagi ditanam ini jenis melon Jepang, melon Eropa, ada melon China, melon Jawa," jelasnya.
Dengan masa panen bervariasi, atau setidaknya 60 hari hingga 80 hari bisa panen. Saat ini untuk hasil panennya pernah dikirim hingga Singapura.
"Kualitasnya mereka cocok," ungkap Rangga. (flo/jpnn)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi kebun Mas Rangga di Kabupaten Kudus.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Bulog Cetak Penyerapan Gabah Petani Capai 725.000 Ton, Rekor Tertinggi 10 Tahun Terakhir
- Meraup Untung dari Kemacetan Arus Mudik, Pedagang Kopi Keliling Berseliweran
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Hadapi Puncak Panen, Bulog Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan
- MPKI: Kepala Daerah Bertanggung Jawab Melindungi Ekosistem Pertembakauan Nasional
- Bulog Karawang Tetap Serap Gabah Petani Meski Realisasi Telah Mencapai 136%