Pak Gubernur Ini Dulu Pegawai Honorer, Sudah Bertemu Mahfud MD, Ada Kabar Gembira
jpnn.com, PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar mulai cemas terhadap dampak yang bakal muncul akibat kebijakan penghapusan tenaga honorer mulai 28 November 2023.
Syamsuar menyatakan dirinya terus memperjuangkan nasib pegawai honorer di lingkungan Pemprov Riau yang terancam diberhentikan.
Pegawai honorer di Riau masih sangat dibutuhkan, baik itu guru, petugas pemadam kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Menurut Syamsuar, kebijakan tentang penghapusan honorer akan berimbas pada kerja operasional di lingkungan Pemprov Riau.
Misalnya untuk tenaga pemadam kebakaran hutan dan lahan yang sebagian besar masih berstatus honorer. Jika kebijakan penghapusan honorerditerapkan, otomatis akan berdampak besar pada upaya penanganan karhutla di Riau.
"Kebanyakan anggota pemadam ini berstatus honorer, mereka yang sudah siap berjuang di lapangan ini. Seharusnya tidak diberhentikan begitu saja, sementara mereka sudah terlatih dan terampil," kata Syamsuar di Pekanbaru, Rabu (3/8).
Karena itu Syamsuar mengharapkan kebijakan pemerintah pusat itu tidak lantas diterapkan secara pukul rata.
Kebakaran lahan di Riau membutuhkan tenaga honorer, karena aparat TNI Polri kewalahan bahkan tidak bisa maksimal mengtasinya tanpa bantuan mereka.
Kabar Terbaru PPPK: Pak Gubernur ini mengaku dulu merupakan pegawai honorer. Dia bicara soal kebijakan penghapusan honorer setelah bertemu Mahfud MD.
- Pernyataan Terbaru Wakil Mendikdasmen soal Kesejahteraan Guru Honorer
- Jangan Ada Lagi Cerita Gaji Guru Honorer Kurang Manusiawi
- Honorer Calon PPPK 2024 Dinyatakan MS Disanggah OPD, Ada yang TMS karena Hal Sepele, duh!
- Beragam Penyebab Honorer Gagal Administrasi PPPK 2024, Niko: Sepele
- 2 Masalah Tak Terduga PPPK 2024, Salah Satunya soal Penyisipan
- 5 Berita Terpopuler: Ada Syarat Penting di Seleksi PPPK 2024, Banyak Honorer TMS, Unik