Pak Haji Meninggal dalam Posisi Sujud di Masjid

"Awalnya kami setengah tidak percaya. Namun seiring waktu dan banyak yang mengatakan bahwa bapak meninggal dalam posisi khusnul khotimah, akhirnya kami ikhlas. Meninggal di dalam Masjid, sambil sujud," terang Muhammad Subkhan, anak bungsunya.
H Miftahul Arifin bin Majid, lahir pada 1 Januari 1954. Ia meninggalkan seorang istri Hj Nurjannah dan lima orang anak laki-laki serta tujuh orang cucu.
Sebelum meninggal dunia, almarhum memang sudah lama menderita sakit diabetes. Namun selama ini tidak pernah kambuh. Kalaupun kambuh, hanya merasa pusing dan tidak sampai rawat inap.
Selama hidupnya, almarhum tidak pernah meninggalkan salat. Bahkan tidak pernah telat untuk menjalanlan ibadah salat lima waktu. Sekalipun kondisinya sakit ataupun hujan deras sekalipun, almarhum selalu menyempatkan salat di Masjid.
Bahkan, sebelum terdengar suara adzan, almarhum sudah beranjak ke Masjid. Termasuk untuk salat tahajud (tengah malam) sebelum salat subuh, juga dilakukan di Masjid. Ya, karena selama ini Masjid sudah dianggap sebagai rumahnya.
"Bapak memang tidak pernah sekalipun meninggalkan salat lima waktu. Setiap salat selalu di Masjid," kata Subkhan.
Selasa (3/1) siang, almarhum juga sempat pergi ke Pasar Lawang untuk membeli pisang. Tidak ada tanda-tanda atau pesan terakhir. Ketika Maghrib, almarhum juga salat di Masjid.
"Usai salat Maghrib bapak juga masih ikut tadarus. Di Masjid setiap harinya memang selalu ada tadarus," tuturnya.
JPNN.com - H Miftahul Arifin bin Majid (63), warga Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jatim, meninggal dunia dalam posisi sujud ketika salat.
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif