Pak Jokowi Akui, Hukum Masih Runcing ke Bawah
jpnn.com - JAKARTA--Presiden Joko Widodo mengakui, cita-cita sebagai negara hukum belum sepenuhnya terwujud dalam praktik penyelenggaraan negara maupun dalam realita kehidupan masyarakat sehari-hari.
Keprihatinan ini dia sampaikan saat memimpin rapat terbatas yang membahas masalah reformasi hukum di kantor kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/10).
“Hukum masih dirasa cenderung tajam dan runcing ke bawah dan tumpul ke atas,” kata Jokowi, sapaan Presiden, dalam rapat.
Jokowi menunjukkan, dalam indeks persepsi korupsi dunia 2015 misalnya, Indonesia masih di urutan 88.
Begitu pula dalam indeks rule of law 2015 Indonesia juga menempati ranking 52.
Jika hal ini dibiarkan, menurut Jokowi, akan memunculkan ketidakpercayaan dan ketidakpatuhan pada hukum maupun pada institusi-institusi penegak hukum.
“Hal ini tidak boleh dibiarkan dan tidak boleh terjadi. Apalagi di era kompetisi sekarang ini, kepastian hukum merupakan suatu keharusan bagi sebuah negara agar mampu bersaing di tingkat regional,” tegasnya.
Jokowi menegaskan, tidak ada pilihan lain,semua pihak harus segera melakukan reformasi hukum besar-besaran, dari hulu sampai hilir. (flo/jpnn)
JAKARTA--Presiden Joko Widodo mengakui, cita-cita sebagai negara hukum belum sepenuhnya terwujud dalam praktik penyelenggaraan negara maupun dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dukung Kenaikan PPN 12 Persen untuk Barang Mewah, Lokot: Jangan Bebani Rakyat
- Stasiun Kebasen Beroperasional Lagi untuk Angkutan Penumpang, Yanuar Arif: Alhamdulillah, Sejarah Terukir
- Beri Efek Jera, Bea Cukai Nanga Badau Musnahkan Barang Hasil Penindakan Selama 2 Tahun
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- PPN 12 Persen, Arus Bawah Prabowo Punya Pandangan Seperti Ini
- KPK Dalami Ekspor Batu Bara dari Pemeriksaan Dirjen Bea Cukai