Pak Jokowi Harus Hati-Hati Soal Lockdown, Bisa Muncul Kelaparan dan Penjarahan
"Untuk itu Presiden Jokowi jangan terkecoh dengan berbagai desakan lawan-lawan politiknya, seperti desakan segera lakukan lockdown," ungkapnya.
Neta menegaskan untuk melakukan lockdown perlu perhitungan matang misalnya seperti apa stok pangan, jalur distribusi dan kondisi masyarakat bawah.
"Jika tidak hati-hati lockdown bisa menimbulkan masalah baru, bahkan lebih parah dari situasi lockdown di India. Indonesia pernah punya pengalaman penjarahan massal di era 1998," ungkapnya.
Neta mengatakan bila tidak hati-hati dalam situasi lockdown, dikhawatirkan menimbulkan kesulitan bahan makanan dan kelaparan di lapisan bawah, terutama masyarakat pekerja harian dan serabutan.
"Bisa-bisa yang muncul adalah aksi penjarahan yang tidak hanya ke area pertokoan, tetapi juga ke rumah orang-orang yang dianggap kaya," kata Neta mengingatkan.
"Situasi ini yang perlu dicermati pemerintah, terutama Polri sebagai penjaga kamtibmas agar situasi penjarahan 1998 tidak terulang," katanya. (boy/jpnn)
Neta menegaskan untuk melakukan lockdown perlu perhitungan matang misalnya seperti apa stok pangan, jalur distribusi dan lain-lain.
Redaktur & Reporter : Boy
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN