Pak Jokowi, Kesulitan Ekonomi Paling Sering Dikeluhkan

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio mengingatkan pemerintah, berbagai hasil survei belakangan ini menunjukkan permasalahan utama yang dihadapi masyarakat berkaitan dengan ekonomi.
Jika persoalan ekonomi tidak cepat ditangani dalam waktu dekat, Hendri khawatir dapat menjadi ganjalan bagi Jokowi maju kembali sebagai calon presiden di Pilpres 2019.
"Faktor ekonomi bisa menjadi bumerang telak bagi pemerintah atau petahana karena berkaitan langsung dengan urusan perut," ujar Hendri kepada JPNN, Jumat (12/10).
Menurut pengajar di Universitas Paramadina ini, pemerintah harus bergerak cepat mengantisipasi agar harga-harga kebutuhan pokok tidak merangkak naik.
Langkah lain, harus mampu membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Misal, melakukan pembinaan dan menggelontorkan modal bagi masyarakat untuk membangun usaha yang tepat.
Selain itu, juga harus berupaya menjaga rupiah tidak anjlok. Jika sampai anjlok dikhawatirkan banyak perusahaan yang akan gulung tikar. Artinya, pengangguran bakal bertambah.
"Ini persoalan yang sangat sensitif. Langkah cepat sangat diperlukan. Karena efeknya tak baik bagi sebuah bangsa dan tentu saja imbasnya memengaruhi elektoral Jokowi-Ma'ruf Amin," pungkas pendiri lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKopi) ini. (gir/jpnn)
Pengamat politik Hendri Satrio mengingatkan pemerintah Jokowi bahwa mayoritas masyarakat mengeluhkan hal ini
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- 5 Berita Terpopuler: Jangan Sepelekan Peringatan Ahli Hukum, Semua ASN Wajib Tahu, karena Sangat Mudah Memberhentikan PPPK
- Prabowo Utus Jokowi hingga Natalius Pigai Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Ketidaktegasan Prabowo Memimpin
- Sespimmen Menghadap ke Solo, Pengamat: Upaya Buat Jokowi Jadi Pusat Perhatian Publik
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben