Pak Jokowi, Masih Adakah Harapan untuk Honorer K2 Tua?
Belakangan, pemerintah memilih solusi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) bagi honorer K2 tua. Solusi yang dinilai tidak berkeadilan karena mengabaikan aspek kemanusiaan.
Riyanto Agung Subekti, guru honorer K2 tua asal Banyuwangi yang juga ketua Forum Honorer K2-PGRI Jawa Timur menyatakan pesimistis dengan rezim yang sekarang. Dia yakin rezim Jokowi tidak akan pernah mengangkat honorer K2 menjadi PNS.
Itu bisa dilihat dari kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan para pembantu presiden. Contoh yang paling sederhana rekrutmen CPNS 2018.
Peraturan MenPAN-RB Nomor 36 dan 37 Tahun 2018 jadi permen pahit bagi honorer K2 tua. Pengabdian puluhan tahun tidak dihargai.
"Tamatlah nasib kami, game over," ucap Itong, sapaan akrab Riyanto kepada JPNN, Minggu (14/10).
Baginya, solusi PPPK justru menimbulkan masalah baru. Bila pemerintah tetap memaksakan skema tersebut akan menimbulkan kegaduhan. Walaupun sebenarnya pemerintah sudah ada niatan baik.
Kegaduhan pasti akan terjadi di sana-sini dan dampak dari permasalahan tersebut akan menjadi batu sandungan bagi Jokowi saat kampanye Pilpres 2019.
BACA JUGA: Jumlah Honorer K2 Melimpah, Formasi Terbatas, Wajar Emosi
Para honorer K2 tua, yakni yang usianya di atas 35 tahun, berharap Presiden Jokowi menuntaskan masalah yang sudah berlarut-larut ini.
- Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Bima: Kasihan yang Sudah Antre Lama
- Penjelasan BKN soal Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Honorer K2 Bisa Senang Nih
- Inilah Kriteria Honorer Dapat Banyak Afirmasi di Seleksi PPPK 2024, Bebas Pilih OPD
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap II Pemkot Mataram Dibuka, Ini Pesan Pak Taufik Priyono
- Honorer K2 Mengabdi 32 Tahun Gagal Ikut Tes PPPK 2024, Presiden Tolonglah
- Belasan Ribu Honorer Gagal PPPK 2024 Tahap 1, Tak Bisa Daftar Lagi, Terus Piye?