Pak Jokowi, Mohon Hati-Hati Bongkar Pasang Menteri
Harus Tegas Jalankan Hak Prerogatif dan Jangan Mau Direcoki
jpnn.com - JAKARTA - Kabar tentang perombakan kabinet alias reshuffle semakin santer beberapa hari ini. Bahkan, Presiden Joko Widodo disebut-sebut bakal melakukan reshuffle usai Lebaran nanti.
Namun, pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Philip J Vermonte menyarankan agar Jokowi -sapaan Joko Widodo- tak terburu-buru. Menurut Philip, sebaiknya Jokowi berhati-hati dalam memilih calon menteri guna memastikan punya pembantu di kabinet yang bisa dipercaya.
“Presiden harus berhati-hati soal reshuffle ini. Yang penting presiden bisa nyaman dengan orang yang dipilihnya menjadi menteri,” kata Philip, Rabu (1/7).
Menurutnya, salah satu hal penting bagi Jokowi dalam mencari calon menteri adalah memastikan calon pembantu di kabinet itu benar-benar bisa dipercaya untuk menjalankan agenda pembangunan. “Kalau orangnya tak cocok dengan presiden, ya susah," sambung lulusan Universitas Adelaide, Australia itu.
Philip menjelaskan, yang dibutuhkan Jokowi saat ini adalah sosok menteri yang benar-benar loyal. Sebab, katanya, justru selama ini yang terlihat adalah loyalitas ganda para menteri dari kader partai politik. Di satu sisi sebagai politikus harus loyal ke partai, namun sebagai menteri juga harus loyal ke presiden.
Karenanya Philip menegaskan, Jokowi butuh menteri yang benar-benar paham dan bisa menempatkan diri sebagai pembantu presiden. “Sosok menteri itu bukan negarawan kalau loyalitasnya ganda. Itu yang harus disadari menteri dan Pak Jokowi sendiri" ujarnya.
Pengamat kelahiran Manila, Filipina itu juga mengingatkan Jokowi bahwa sebagai presiden punya hak prerogatif. Dalam pandangan Philip, saat Jokowi mencari calon menteri pada Oktober lalu, justru hak prerogatifnya sebagai presiden terkesan tak dihormati dan diintervensi.
JAKARTA - Kabar tentang perombakan kabinet alias reshuffle semakin santer beberapa hari ini. Bahkan, Presiden Joko Widodo disebut-sebut bakal melakukan
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat