Pak Jokowi Perlu Tahu, Ada Hal Mengejutkan di Jerman, Miris
jpnn.com, BERLIN - Jumlah kasus baru positif virus corona di Jerman kembali mengalami peningkatan.
Lonjakan kasus terjadi hanya beberapa hari setelah para pemimpinnya melonggarkan pembatasan sosial, yang meningkatkan kekhawatiran bahwa pandemi bisa kembali lepas kendali.
Institut Robert Koch untuk pengendalian penyakit mengatakan dalam buletin hariannya bahwa jumlah orang yang terinfeksi dari setiap orang yang sakit - yang dikenal sebagai tingkat reproduksi, atau R - telah meningkat menjadi 1,1.
Ketika angka itu naik di atas 1 maka itu berarti jumlah infeksi meningkat.
Kanselir Angela Merkel, yang tunduk pada tekanan dari para pemimpin 16 negara federal Jerman untuk memulai kembali kehidupan sosial dan memulihkan kembali perekonomian, mengumumkan sejumlah langkah pelonggaran pada Rabu yang mencakup lebih banyak pembukaan toko dan sekolah secara bertahap.
Pada saat yang sama, ia meluncurkan aturan darurat untuk memungkinkan diberlakukannya kembali pembatasan pergerakan jika infeksi meningkat lagi.
Karl Lauterbach, seorang anggota parlemen dari Partai Demokrat Sosial dan seorang profesor epidemiologi, memperingatkan bahwa virus corona baru dapat mulai menyebar lagi dengan cepat setelah melihat kerumunan besar pada Sabtu di kota kelahirannya di Cologne.
"Diperkirakan tingkat R akan melampaui 1 dan kami akan kembali ke peningkatan eksponensial," kata Lauterbach dalam cuitan.
Perkembangan penanganan virus corona COVID-19 di Jerman telah memburuk, bisa dijadikan pelajaran bagi para pejabat di Indonesia, terutama Presiden Jokowi.
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Rezim Assad Tumbang, Jerman Langsung Tutup Pintu untuk Warga Suriah
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- KJRI Hamburg Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Hasil UEFA Nations League: Jerman Berpesta Gol ke Gawang Bosnia-Herzegovina