Pak Jokowi, Please Jangan Sampai Terperosok karena Ahok

jpnn.com - jpnn.com - Sikap pemerintah yang tak kunjung mencopot Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) meski sudah menjadi terdakwa penodaan agama membuat Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) merasa perlu menempuh jalur hukum.
Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam pun mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, Senin (20/2). Menurut Usamah, langkahnya menggugat pemerintah ke PTUN sebagai upaya dalam rangka menegakkan konstitusi.
"Bagi Parmusi, Ahok harus dicopot berdasar hukum. Itu sudah jelas,” ujar Usamah.
Menurutnya, jangan sampai masalah Ahok malah menjadi beban bagi pemerintahan Presiden Joko widodo. “Ahok harus diberhentikan dulu agar presiden tidak terperosok," tegasnya.
Lebih lanjut Usamah meyakini pencopotan Ahok bakal menciptakan suasana kondusif khususnya bagi umat Islam. Sebab, katanya, kondisi akhir-akhir ini justru meresahkan umat Islam karena Ahok tak tersentuh, sementara para ulama justru diintimidasi.
“Kami sudah menuntut hal itu melalui empat kali aksi tapi selalu diabaikan oleh pemerintah. Sebaliknya terjadi kriminalisasi terhadap ulama oleh aparat keamanan," tegas penulis buku SBY Sang Demokrat yang menemani Jokowi menjalankan umrah jelang pemilu presiden 2014 itu.(ara/jpnn)
Sikap pemerintah yang tak kunjung mencopot Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) meski sudah menjadi terdakwa penodaan agama membuat Persaudaraan
Redaktur & Reporter : Antoni
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik
- Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi, Tessa Bilang Begini
- Ada Dukungan Jokowi, Persis Gagal Kalahkan 10 Pemain Semen Padang
- Bendera PSI Perorangan Berkibar di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta
- Respons Ketua KPK soal Desakan Hasto agar Memeriksa Keluarga Jokowi
- Darmizal Tegaskan Jokowi Fokus pada Kemajuan Bangsa, Bukan Partai Super Tbk